“Putera Sampoerna itu bandar judi paling besar.”
Demikianpria berkacamamata hitam itu membuka perbincangan dengan Medcom Files di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin, 16 Juli 2018.Dia adalah Tan Hok Liang, tenar dipanggil Anton Medan.
Anton bak legenda kelam negeri ini. Dia mantan preman pada era 80-an. Bolak-balik masuk bui karena kasus perampokan. Tapi, sekarang pembawaanya sudah berbeda, lebih kalem, malah punya pesantren.
Sore itu, kami diajak duduk di sebuah ruko berlantai dua untuk berbincang santai. Dia mengaku heran dengan kedatangan kami. Lalu, dahinya mengernyit. “Saya dulu bandar judi tapi jarang ditanyai soal judi. Makanya agak aneh kamu datang kesini nanyain soal itu.”
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
- Happy
- Inspire
- Confuse
- Sad
Dulu, saat masih bangor, Anton sempat menjadi bandar judi di Jakarta. Memang bandar kelas teri, tapi dari situ, dia mulai mengenal para pemain dan bandar judi kelas kakap. Salah satunya Putera Sampoerna.
Nama mantan bos raksasa tembakau itu sudah tidak asing lagi di telinga para maniak judi. Putera Sampoerna kini memiliki bisnis judi online beromzet ratusan miliar perbulan.
“Bukan hal yang asing lagi bagi orang. Sudah pada tahu. Enggak cuma dia, masih banyak lagi kok,” kata Anton sembari mengangguk-angguk. Selain judi online, Anton menyebut, bandar judi kelas elite biasanya juga menyediakan judi baccarat, jenis permainan judi dengan menebak isi kartu. Arenanya di sebuah hotel khusus yang sudah dipesan. Pemainnya kalangan orang berkantung tebal dari beberapa kota di Indonesia.
“(Bandar) Paling besar itu Putera Sampoerna, dia terima (pemain) dari Jawa Timur, Bandung, banyak lagi. Ambil hotel, orang keluar masuk biasa, enggak ada yang tahu,” tambahnya.
Meski begitu, praktik judi terselubung di hotel-hotel sudah mulai ditinggalkan karena risiko keamanan. Para pemain kini sering terbang ke Singapura jika ingin berjudi.
Di negeri jiran itu, ada dua tempat judi favorit orang Indonesia; Marina Bay dan Sentosa Island. Biasanya, para penggila judi datang ke Singapura pada akhir pekan, sekalian liburan.
Malah, pengunjung tempat-tempat judi di Singapura banyak berasal dari Indonesia. Mayoritas kalangan pejabat dan politikus.
“Minimal 51 persen tempat judi di luar negeri (Asia Tenggara) orang kita. Kalau di Singapura, paling banyak dari orang pajak sama gubernur, politisi juga, artis juga ada. Saya tidak bisa sebut namanya, kalau lu mau tahu, saya bisa tunjukkan,” ujar Anton.
Selain harus ke Singapura, kini ada judi online. Tak hanya penjudi besar yang bisa menikmatinya. Kalangan menengah pun bisa ikut. “Bisa main lewat HP (telepon seluler), bayar pake mobile banking, tinggal transfer, canggih,” tuturnya.

Tan Hok Liang alias Anton Medan. (Medcom/Wanda)
Kabar angin mengenai kerajaan judi yang digawangi salah satu orang terkaya di Indonesia itu sempat ramai pada Maret 2005.
Usai Putera Sampoerna menjual perusahaan rokok yang dirintis orang tuanya sejak 1963, kabar dirinya mengakuisisi Mansion – salah satu perusahaan judi terbesar di dunia yang berbasis di Gibraltar, wilayah dependensi Britania Raya, beredar.
Saat itu, dia melepas saham mayoritas PT HM Sampoerna sebesar 98% atau senilai Rp48 triliun ke Phillip Moris International, perusahaan rokok terbesar asal Amerika Serikat. Jumlah saham yang dilego sebanyak 1.753.200.000 lembar. Padahal saat itu kinerja bisnis perseroan lagi naik daun.
Dikabarkan, duit hasil penjualan PT HM Sampoerna sebagian besar dipakai buat membeli sejumlah perusahaan di banyak lini usaha.
Pada Mei 2006, The Independent, media arus utama di Inggris memberitakan, Putera mengakuisisi Mansion. Mansion Group pun dianggap perusahaan yang sukses menancapkan kukunya di pasar judi Asia dengan bendera Mansion88 atau M88.
Mansion88 sempat menjadi sponsor klub-klub sepakbola liga primer Inggris. Logo Mansion sempat nongol di jersey klub Tottenham Hotspur pada musim 2006-2007. Mafhum, judi sepakbola menjadi kekuatan utama dalam bisnis judi online.

Logo Mansion88
Selain Mansion, Putera juga diberitakan membeli kasino Les Ambassadeurs di London dengan harga 120 juta poundsterling.
Di tangan Putera, Mansion88 mulai menjadi bandar besar di pasar judi Asia. Bisnis Mansion semakin tokcer di Asia Tenggara setelah mendapat lisensi dari Pemerintah Filipina untuk membangun jaringannya di Manila. Maklum, di negara ‘Duterte’ itu, judi dilegalkan.
Belakangan, bandar judi kelas atas itu mulai mengintip pasar di Timor Leste. Beberapa bandar lainnya juga sudah mulai bergerak kesana.
“Sekarang buka di Timor Leste. Bandar judi di Asia Tenggara itu orang-orang kita juga,” ungkap Anton.
Gayung bersambut, Kepala Unit IV Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, Kompol Fian Yunus sempat mengakui, ada beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi bandar besar dari sindikat judi online lintas negara.
Para bandar biasanya merekrut dan membawa anak buah dari Indonesia untuk dipekerjakan di Filipina dan negara jiran lainnya sebagai customer service (CS) dan bagian pemeliharaan server. Setelah itu, mereka kembali dikirim ke Indonesia untuk menjadi agen yang bertugas menggaet calon-calon pemain.
Tapi, mengungkap otak di balik bisnis judi online bukan perkara enteng. Musababnya, sindikat judi online membuat dan memindahkan server kebeberapa negara tetangga yang melegalkan judi seperti di Filipina, Kamboja, Thailand, Singapura dan Thailand. Di negara-negara itu, praktik judi di lokalisir. Di Indonesia, praktek perjudian tak ada tempat.
“Mereka sewa server di sana, buat server di sana. Kemudian mereka memasukkan konten-konten berbahasa Indonesia agar bisa diakses oleh orang Indonesia,” ungkap Fian.
Jumat, 20 Juli 2018, tim Medcom Files pun mendatangi kantor Putera Sampoerna Foundation (PSF) di Gedung Sampoerna Strategic Square North Tower, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan. Di yayasan ini, Putera menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Rencananya, kami ingin mengonfirmasi kepemilikan Putera di Mansion.
Namun, Putera yang kami cari tidak ada di tempat. Petugas yang berjaga juga belum bisa memberikan waktu untuk wawancara.Kami pun sempat menghubungi Angelica, staf bagian Humas Sampoerna Academy – salah satu unit bisnis di bawah bendera PSF. Namun, dia mengaku tidak bisa membantu rencana konfirmasi kami.
“Bapak (Putera) sudah tidak terlibat langsung di dalam bisnis (SA). Saya tidak bisa bantu untuk request (permohonan wawancara) tersebut,” tulisnya melalui layanan pesan instan WhatsApp.